Aku
punya seorang teman baik. Dia punya 2 orang adik perempuan. Yang paling kecil
berumur 22 tahun. Namanya Angela, tingginya sekitar 170 cm, dengan badan yang
langsing, sepasang kaki yang panjang,
dan dada yang tidak terlalu besar. Wajahnya bagaikan bidadari dalam mimpi semua
pria. Aku tidak menyangka dia akan menjadi secantik ini. Suatu
hari aku ke rumah temanku utk berangkat ke kantor bersama. Ketika itu aku
melihat Angela sedang sarapan di ruang makan sendirian.
"Hi.."sapaku.
"Ko
Adi sedang mandi, mungkin sebentar lagi selesai." katanya.
Kemudian dia
bangkit dan merapikan
piring dan sendoknya dan langsung pamit untuk pergi ke kampus. Ketika Angela
berdiri, aku bisa melihat seluruh tubuhnya. Dia memakai baju kemeja putih
lengan pendek, rok coklat selutut, kemudian penis ku rasanya ingin meletus saat
itu juga.
Tidak
kusangka dia memakai pantyhose berbahan transparan (ultra sheer) ditambah lagi
sepatu talinya yang berwarna hitam membuat kakinya lebih indah dan seksi
sekali. Terjadi peperangan batin yang sangat hebat di dalam diriku. Di satu
pihak, hasrat penisku yang sangat berkobar-kobar untuk bercinta dengan kakinya
kemudian menyetubuhinya berkali-kali. Di pihak lain, otakku mengatakan itu tidak
baik, dan tidak mungkin aku melakukannya di saat ini. Sayang dia sudah punya
pacar kalau tidak, pasti akan kujadikan miliku.
Ketika
Angela sudah menghilang dari belakang pintu, dengan cepat aku naik ke lantai 2
dan mencoba untuk memasuki kamarnya. Beruntung sekali karena tidak dikunci. Aku
segera menghampiri lemari pakaiannya dan mencari harta karun fantasi sex-ku.
Tetapi aku mengalami kekecewaan karena dia hanya punya 3 pasang pantyhose,
sehingga aku tidak mungkin mengambilnya. Untuk mengobati kekecewaanku, aku
mencari keranjang cucian yang ada di kamar mandinya. Aku cari celana dalamnya. Aku
menemukannya di antara pakaian tidurnya. Dengan cepat aku mengambil celana
dalamnya yang terbuat dari bahan satin yang halus dan menempelkannya di hidung
dan menarik nafas dalam-dalam.
Pikiranku
langsung melayang dan penisku semakin mengeras dan panjang. Celana dalamnya
masih menyimpan aroma yang khas dari vagina seorang wanita. Tapi aku buru-buru
menyimpannya ke dalam kantong celanaku dan meninggalkan kamarnya. Aku kembali
ke lantai 1 dan masuk ke kamar mandi. Aku buka resleting celanaku dan
membebaskan penisku dari kurungan celana dalamku dan segera aku balutkan celana
dalam Angela ke batang penisku dan langsung masturbasi sambil membayangkan
bercinta dengan seorang bidadari perawan yang cantik yang mengenakan pantyhose
dengan sepatu tali yang seksi.
Kubayangkan
penisku masuk dan keluar, memompa vaginanya dengan cepat dan keras. Hanya dalam
hitungan beberapa detik kemudian, aku mengalami ejakulasi yang hebat. Dengan
sisa-sisa tenaga aku arahkan penisku ke jambannya, dan 3 semprotan panjang
mengawali puncak orgasme ku dan diakhiri dengan beberapa tetes spermaku.
Nafasku memburu dan berkeringat. "Indra! Kamu lagi di WC ya?"
terdengar teriakan dari Adi.
"Iya,
bentar, gue lagi kencing nih."
Dengan cepat aku keluarkan tissueku dan
membersihkan kepala penisku yang tersayang, kemudian ku tarik flush yang ada di
jamban dan hilanglah bukti dari hasrat ku yang membara. Ku simpan kembali harta
karun ku dan keluar dari WC dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Sepanjang
hari aku selalu teringat akan Angela, setiap kali aku ke WC aku selalu
mengeluarkan celana dalam Angela dan menghirupnya dalam-dalam. Ternyata aroma
wangi dari vagina Angela sangat memikat dan merangsang. Malamnya aku kembali
bermasturbasi sambil membayangkan Angela, adik dari teman baikku yang sekarang
menjadi
objek fantasi sexual-ku. Tidak kusangka keberuntungan berpihak kepadaku. Tidak
lama kemudian Adi keluar dari kantor karena mendapatkan tawaran yang lebih
bagus. Angela, bidadariku, yang mengambil alih pekerjaannya. Indahnya lagi, Adi
memintaku untuk mengantarnya pulang karena tidak ada yang menjemput. Hari
pertama Angela masuk kerja merupakan surga dan neraka bagiku. Angela mengenakan
terusan dengan model smart suit setinggi lutut yang berwarna coklat pastel muda
dan ultra sheer pantyhose dan sepatu tali putih dengan hak sedang. Aku selalu
mencari cara dan alasan untuk selalu berdekatan dengannya dan melahap kakinya
yang menggiurkan dengan mataku. Memang aku mempunyai fetish terhadap pantyhose
sejak masih kecil. Semua ini karena adik terkecil dari ibu ku. Secara tidak
sengaja aku menyentuh kakinya yang sedang dibalut oleh stocking dan aku telah
jatuh cinta terhadap perasaan itu sampai sekarang. Sekarang umurku 26 tahun. Aku mengoleksi berbagai macam pantyhose dan
stocking, namun sayang sedikit sekali yang
berkualitas bagus di Indonesia.
Siang
itu, aku bermasturbasi di WC kantor. Sorenya, aku dan Angela sedang dalam
perjalanan pulang. Kami ngobrol tentang pekerjaan. Jalanan lumayan padat
sehingga tidak bisa cepat-cepat dan sering berhenti. Aku memberanikan diri
untuk bertanya.
"Angela,
boleh aku bertanya sesuatu?"
"Apa?"
jawabnya dengan ringan sambil melihatku.
"Tapi
jangan marah atau tersinggung ya." Angela mengangguk kecil.
"Apakah
kamu suka pakai pantyhose?" .... "Koq kamu tahu aku pake
pantyhose?"
"Cuma
nebak-nebak aja." ... "Aku baru mulai pake sih, belum lama."
"Apa
kamu suka?" ......... "Iya, rasanya gimana gitu."
"Keliatannya
halus." ........ "Iya, rasanya halus juga."
Aku
menelan ludah dan mengumpulkan segenap keberanian untuk bertanya, "Apakah
aku boleh megang? Maksudku aku cuma ingin tahu gimana rasanya." padahal
aku sudah punya beberapa koleksi dan sudah tahu. Tanpa ragu-ragu Angela
menjawab, "Boleh."
Dengan
perlahan-lahan kutaruh jar-jari tangan kiri ku di atas lutut kanannya. Ku
elus-elus lututnya pelan-pelan. Seluruh badanku dipenuhi oleh sensasi erotis
yang ditimbulkan oleh kelembutan pantyhose dan kaki Angela. "Gimana
rasanya?" tanya Angela.
"Benar-benar
halus." aku senyum kecil sambil memandang wajahnya yang cantik. Penisku
sudah dalam keadaan siaga satu dan dari luar terlihat sedikit menonjol. Untung
mobilku mempunyai transmisi automatis sehingga aku tidak perlu mengganti-ganti
gigi dan melepaskan tangan kiriku dari lututnya. Karena jalanan sangat macet,
tidak lama kemudian Angela tertidur. Kuberanikan diriku untuk menjelajah lebih
dalam lagi ke pahanya. Angela tertidur dengan sangat tenang. Saat ini, roknya
sudah tersingkap setengah paha. Untung roknya tidak terlalu ketat, jika tidak,
aku akan mengalami kesulitan untuk menjelajah lebih dalam. Kuteruskan aksiku
sampai pada paha bagian atas. Akhirnya aku sampai pada pusat segala kenikmatan
sexual. Jari tengahku menelusuri celah yang terbentuk dari ke dua pangkal
pahanya. Jari tengah ku merasakan kehangatan dan kelembaban.
Dengan
perlahan kutelusuri garis cekungan yang terbentuk dari celah vaginanya.
Tiba-tiba terasa basah dan licin. Penis ku bertambah keras dan kencang,
ternyata Angela secara sadar atau pun tidak, terangsang dengan belaian tanganku
yang nakal. Aku tidak tahu apakah dia sadar ataukah masih tertidur. Saat ini
arus lalu lintas mulai lancar, aku langsung
masuk
ke pintu tol. Dengan cepat aku mengeluarkan uang pas dari asbak mobil dan dengan
cepat pula memberikannya kepada petugas tol dan aku langsung tancap gas. Setelah
beberapa puluh meter, aku pelankan laju mobilku dan jari tengahku mulai
memberikan tekanan-tekanan ringan pada selangkangannya. Bahan pantyhose yang
halus bercampur dengan cairan manis yang di hasilkan oleh Angela membuat
darahku makin mendidih dan sangat horny. Ku alihkan pandanganku dari jalan dan
dengan cepat mengamati Angela. Rok nya sudah tersingkap sampai atas. Pahanya
yang mulus terbungkus oleh pantyhose yang sexy. Wajahnya masih tidak menunjukan
reaksi penolakan ataupun reaksi lainnya. Ku percepat gerakan jariku dengan
tujuan membuatnya semakin terangsang dan orgasme. Kemudian kuselipkan jari
manisku dan bersama-sama dengan jari tengahku, dan kumainkan vaginanya. Setelah
beberapa saat, ku putuskan untuk fokus pada klitorisnya. Gerakan jariku
kupercepat namun tetap lembut dan tidak kasar. Samar-samar aku mendengar
desahan halus yang berasal dari nafas Angela. Expresinya sedikit berubah.
Kelihatannya Angela sangat menikmatinya. Cairan halus dan licin itu semakin
membasahi celana dalam dan pantyhose Angela.
Demikian
pula dengan penisku, sudah membasahi celana dalamku. Setelah beberapa menit
pikiranku melayangkan imaginasi nikmatnya bersetubuh dengan adik teman baikku
yang masih perawan ini, tiba-tiba aku dikagetkan dengan sebuah mobil truck
besar yang langsung memotong tepat di depanku. Dengan reflek kuinjak rem untuk
menghindari tabrakan, dan tangan kiriku sempat terhenti sejenak karena
kekagetan itu. Aku dikejutkan lagi oleh tangan Angela yang menekan tangan kiri
ku dengan kencang ke selangkangannya. Aku langsung melanjutkkan memberikan
rangsangan kepada klitorisnya dengan cepat dan sedikit lebih kuat. Pinggangnya
mulai bergerak, aku bisa merasakan kontraksi otot pada selangkangannya. Kemudian
terdengar desahan kenikmatan yang tertahan di dalam vaginanya. Angelaku yang
manis mengalami orgasme pertamanya. Setelah orgasmenya reda, ia membuka matanya
dan menatapku dengan senyuman yang malu dan manis.
"Ko
Indra nakal.." itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya yang sexy.
"Bagaimana
rasanya?" tanyaku.
Tangan
kirinya tetap menahan tangan kiriku di vaginanya, tangan kanannya membelai
sayang pipiku.
Tangannya
yang halus dan lembut membuatku semakin terangsang.
"Enak
sekali.. Aku tidak tahu akan begitu enak.. Apa itu orgasme?"
"Itu
belum seberapa, apa mau yang lebih enak lagi?" dengan berani aku
menanyakan.
"Sex
langsung?"
"Iya"
jawabku.
"Apakah
benar akan lebih enak dari ini?"
"Tentu
saja."
Angela
melihat jam pada dashboard.
"Apakah
masih sempat? Sudah terlalu malam nanti aku di cariin sama orang-orang rumah."
"Bilang
aja lagi ada acara ulang tahun teman."
"Ide
yang bagus."
"Terus
pacarnya gimana?"
"Biarin
aja, aku juga tidak begitu suka."
Kesempatan
emas yang tidak boleh kulewatkan. Tetap saja aku tidak menyangka akan semudah ini,
dan Angela yang begitu berani. Apakah dia sudah pernah melakukannya?
Kuparkir
mobilku disebuah hotel yang terletak di tengah keramaian kota. Langsung saja
aku memesan sebuah kamar yang VIP dengan ranjang yang besar. Segera setelah
pintu kamar ditutup, aku duduk di atas kasur yang empuk dan menarik tangan
Angela dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku. Posisi badannya menghadap ke
kanan.
"Apa
Angela yakin mau melakukan ini denganku?"
"Kalau
memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aku rela melakukannya."
"Apa
setelah ini Angela akan melakukannya dengan orang lain juga?"
"Ya
tidak lah Ko Indra ku sayang. Aku bukan pelacur seperti itu. Aku hanya ingin
melakukannya dengan Ko Indra."
"Benarkah?"
Dia
merangkul leherku dan kusambut dengan ciuman yang basah di bibirnya. Angela
memejamkan matanya, ku julurkan lidahku ke dalam mulutnya. Dengan sedikit kaku
dan kikuk bidadariku menyambut tarian lidahku. Tidak lama kemudian Irama
cumbuan kami semakin meningkat dan cepat dan panas penuh dengan nafsu. Tangan
kiriku menelusuri semua bagian dari punggungnya dan tangan kananku menelusuri
paha dan betisnya yang terbalut oleh pantyhose. Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri
lehernya sambil menarikan lidahku. Terdengar desahan nikmat bercampur geli dari
bibirnya. Angela membelai rambut dan punggungku.
"Oh..
Ko Indra.."
Saat
ini tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari belakang. Ku
pijat-pijat dengan lembut dan ku remas-remas. Tangan kananku dengan cepat
melepaskan kancing-kancing bajunya. Angela pun mengikuti tindakanku dan
melepaskan kancing bajuku, dan celanaku. Kusuruh Angela berdiri. Aku pun ikut
berdiri dan langsung saja celana panjangku jatuh ke bawah. Ku tarik tangan kiri
Angela dan meletakannya di penisku yang masih terbungkus celana dalam. "Keras
sekali dan basah.. Ngompol ya?" ejek Angela.
"Angela
juga basah." Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.
Kubuka
BH nya dan di depan mataku adalah sepasang payudara yang berukuran sedang dan
ranum. Bajunya sengaja tidak kulepaskan, karena dia terlihat sangat cocok dan
cantik dengan baju itu. Ku lihat celana dalamnya yang berwarna kulit menutupi
vaginanya. Kuturunkan pantyhosenya sedikit dan kurobek celana dalamnya dan
menariknya keluar. Kubetulkan kembali pantyhosenya, dan ku hirup aroma dari
cairan vaginanya dan kujilat. Angela melihat dengan tatapan sedikit terkejut.
Kutempelkan celana dalamnya ke hidung Angela.
"Bagaimana
aromanya?"
Seakan-akan
tidak percaya, ia menghirupnya beberapa kali.
"Aromanya
seakan-akan menggetarkan seluruh tubuhku.." jawabnya.
Tiba-tiba
saja aku merasakan tangan kirinya dengan penuh nafsu meremas-remas penisku. Kuturunkan
celana dalam ku dan penisku berdiri dengan keras dan panjang. Mulutnya sedikit
terbuka melihat penisku yang berukuran sedang namun keras seperti batu. Jarinya
yang mungil menyentuh ujung kepala penisku. Tidak terbayangkan nikmatnya
sentuhan Angela pada penis ku. Perlahan-lahan ia mulai memegang dan
mengelus-elus seluruh batang penisku, akibatnya penisku benar-benar basah. Aku
suruh Angela tidur di atas ranjang. Ku jelajahi seluruh bagian dari kakinya
yang panjang dan seksi. Aku habiskan lebih dari 30 menit hanya mengelus-elus
dan memijat-mijat kecil seluruh bagian kakinya. Setiap kali aku melihat kaki
dan sepatu talinya, rasanya ingin ku kulum. Akhirnya ku angkat kaki kanannya
dan kuserbu dengan kuluman dan ciuman pada jari-jari kakinya tanpa melepas
sepatunya. Setelah puas ku lanjutkan dengan mengulum vaginanya.
Tanpa
melepas pantyhosenya, aku mainkan tarian erotis dengan lidahku. Angela terus
mendesah nikmat tanpa henti. Setelah beberapa saat, aku merasakan otot-otot
pinggulnya mulai menegang. Angela mengalami orgasme kecil. Kubuat sebuah lubang
kecil dengan bantuan gigi dan jari ku. Lidah ku langsung menerobos masuk dan
menyerbu klitoris Angela. Nafas Angela semakin memburu dan dari bibirnya terus
mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Ko..
Indra.. Enak banget.."
Ku
arahkan pandanganku sedikit ke atas, bidadariku terlihat sangat menikmati oral
yang ku berikan. Ku dorong lidahku lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Cairan
cinta Angela terus mengalir tanpa henti. Aku ingin angela merasakan nikmatnya
bercinta, dan betapa mengagumkannya multi orgasme. Ku masukan jari tengah ku ke
dalam vaginanya. Jariku masuk dengan mulus tanpa menemui hambatan apa pun. Ku
coba untuk mencari titik G spot yang menjadi puncak kenikmatan sexual Angela.
Desahan
yang keluar dari mulutnya semakin kencang. Ada beberapa tempat yang mencurigakan,
akhirnya aku berexperimen satu per satu. Memang makan waktu, tetapi setelah beberapa
kali mencoba, akhirnya kutemukan. Aku tidak begitu yakin, tetapi semakin lama
aku memberikan rangsangan pada titik tersebut, semakin kuat Angela menggeliat
dan akhirnya orgasme. Kurasakan otot-otot vaginanya menjepit jariku dengan
kuat. Setelah orgasmenya reda, aku memposisikan diriku di atas badan Angela.
Kukulum bibir dan lidahnya.
"Sayang..
Aku akan memberikan kenikmatan yang tiada bandingannya, apa kamu sudah
siap?"
Angela
melihatku dengan nafsu yang membara dan menganggukan kepalanya. Kuberikan senyum
manisku dan memposisikan penis ku di depan pantyhose yang sudah ku robek
sedikit. Pelanpelan ku masukan penis ku. Dinding vaginanya yang ketat dan
kencang menyambut kedatangan penisku dengan hangat. Ketika kepala penisku
tenggelam di dalam vaginanya, Angela memejamkan matanya dan mulutnya terbuka.
Kudorong
lagi perlahan-lahan sampai seluruh batang penisku berada di dalam vaginanya. Hangat,
basah dan kencang, itulah yang kurasakan ketika meluncur masuk. Pelan-pelan ku
tarik sedikit dan masuk lagi. Setelah beberapa tarikan Angela membuka matanya
dan menatapku dengan penuh kepatuhan. Dia sudah mulai terbiasa dengan penisku,
kupercepat gerakan memompa ku dalam posisi misionaris. Angela mendesah nikmat.
Makin lama makin cepat, kembali Angela hilang dalam orgasmenya yang kuat dan
panjang. Titik G spot yang kutemukan berada disebelah bawah dinding vaginanya.
Sulit untuk merangsangnya dalam posisi misionaris.
Kusuruh
Angela membalikan badannya. Darah keperawanannya membekas di atas ranjang hotel.
Begitu pula dengan penis ku, tertempel darah segar dari Angela. Kuarahkan
Angela membentuk posisi doggy style. Aku sendiri juga sudah tidak dapat
bertahan lama lagi. Aku ingin menyelesaikannya dengan memberikan multiple
orgasme. Ku posisikan penisku ke daerah G spot Angela. Saat itu pula angela
mendesah dengan kencang, karena vaginanya sudah terlalu sensitif. Kupompa
Angela dari belakang, pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat.
Tidak sampai 5 menit, badan Angela kembali berkontraksi. Kontraksinya jauh
lebih kuat dari sebelumnya. Kurasakan otot-otot vaginanya meremas-remas
penisku. Benar-benar sensasi yang tidak ada bandingannya. Aku dapat merasakan
cairan madu Angela terus mengalir keluar membasahi paha kami. Badan Angela berkontraksi
dan menggeliat dengan hebat bagaikan gempa bumi. Orgasme yang ia rasakan tak kunjung
habis. Ku pelankan gerakanku, dan membiarkan Angela menikmati keseluruhan
orgasmenya. Kucabut penisku dari vaginanya dan menyuruhnya tidur dengan
terlentang. Kuposisikan penisku di depan bibirnya.
"Angela,
buka mulutnya.. Anggap aja lolipop."
Angela
menuruti kata-kataku dan menyambut 'lolipop' yang basah dengan ejakulasinya.
Angela dengan kaku mengulum penisku. Namun rupanya dia mempunyai bakat alami
dalam memberikan oral pada penis ku. Tidak lama kemudian, orgasme ku datang
bagaikan petir. Seluruh badanku bergetar.
Angela
kaget ketika sperma ku meluncur dengan cepat dan kuat. Tidak terhitung berapa
banyak spermaku yang keluar. Angela hampir tersedak, namun dengan cepat ia
telan spermaku dan membersihkan sisa-sisanya. Angela sudah kehabisan tenaga,
aku berbaring disebelahnya. Ia menatapku dengan tatapan puas dan sayang.
Bidadariku.. Akhirnya aku berhasil bercinta dengannya. Setelah berbaring selama
beberapa saat, aku mengajak Angela untuk mandi bersama. Terpaksa Angela harus
melepaskan pantyhosenya. Kami saling membersihkan satu sama lain, tidak lama
kemudian aku kembali memasukan penisku yang masih keras dan horny ke dalam
vagina Angela. Dibawah pancuran shower yang hangat aku kembali bercinta dengan
Angela. Ku angkat dan kutahan kaki kirinya dengan tangan kananku dan
kusandarkan dia pada dinding kamar mandi. Ku pompa vaginanya dengan penisku, lembut
namun mantap. Angela menarikan tarian lidahnya pada leherku. Tanpa disengaja
dia menemukan tempat yang sensitif pada leher bagian kiriku.
"Iya..
Di sini.. Terus.."
Angela
memfokuskan tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga betapa sensitifnya
tempat itu, aliran-aliran listrik kecil seolah-olah berjalan di seluruh
tubuhku, menambah sensasi yang luar biasa pada penisku. Aku terus mendesah dan
sedikit mempercepat gerakan penisku, kadang kadang aku mendorongnya sedalam
mungkin dan mempertahankannya dalam posisi seperti itu dan kugoyangkan
pinggangku dengan gerakan melingkar. Angela mendesah dan menghentikan
tariannya. Kulanjutkan lagi proses percintaanku. Dia merangkulku dengan kuat.
Desahannya semakin cepat dan kuat.
"Ko..
Indra.."
Di
bawah pancuran shower yang hangat, Angela mengalami orgasme yang kesekian
kalinya. Badannya bergetar kuat. Otot-otot dinding vaginanya meremas-remas
batang penisku dan membawaku ke ujung kenikmatan yang tak terbayangkan. Aku
berusaha untuk menahannya selama mungkin, paling tidak sampai orgasme Angella
mereda.
Setelah
reda, langsung ku keluarkan penisku, dengan tanggap Angela berlutut di depanku
dan melahap penisku dengan mulutnya. Separuh penisku hilang didalam mulutnya.
Lidahnya dengan cekatan menari-nari di penisku. Benar-benar tidak terlukiskan
rasanya. Kupegang kepala Angela dengan kedua tanganku, pelan-pelan ku dorong
masuk penisku sampai habis. Angela hampir tersedak dan dengan cepat
menyesuaikan rongga kerongkongannya untuk menyambut penisku. Kutarik lagi dan
kumasukan lagi. Lidahnya tak pernah berhenti sedikitpun menarikan tarian erotis
pada penisku. Rangsangan ini benar-benar membuat penisku meledak dengan orgasme
yang kuat dan menggetarkan. Karena aku terus menarik dan mendorong penisku
akibatnya spermaku ada yang mengalir keluar dari mulutnya. Spermaku yang
mengalir keluar dari sudut bibirnya membuat Angela semakin cantik dan
menggairahkan. Angela terus menjilat dan menelan sperma dari penisku sampai bersih.
"Suka
ya?" Kutanya dengan lembut.
Tanpa
melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk. Bidadariku ternyata sungguh
luar biasa, ini benar-benar mimpi menjadi kenyataan. Seorang gadis cantik
memberikan oral dan menelan sperma dari penisku. Kami terpaksa menyudahi
percintaan kami, karena sudah larut malam. Ku antar Angela pulang ke rumahnya.
Sebelum keluar dari pintu mobil, kami bercumbu dengan penuh nafsu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar